Halaman

Rabu, 06 Juni 2012

taman budaya lombok barat



1.     Tempat Pemanasan Untuk Olah Tari
 Sebelum peserta didik yg akan melakukan latihan menari, terlebih dahulu mereka melakukan pemanasan. Pemanasan bertujuan agar saat mereka melakukan latihan menari tidak terjadi sesuatu yg tidak diinginkan, seperti kaki keseleo atapun salah urat saat melakukan gerakan. Pemanasan dilakukan kurang lebih 30 menit. Pemanasan ini dipandu  oleh seorang pelatih wanita. Pelatih mencontohkan gerakannya yg kemudian diikuti peserta didiknya. Gerakan yg dilakukan dalam pemanasan lumayan sederhana, artinya gerakan-gerakan yg biasa kita lakukan saat sebelum melakukan olah raga. Peserta didik pada olah tari ini dari yg anak-anak, remaja, dan dewasa juga, tetapi kebanyakan yg mengikuti olah tari ini adalah anak-anak saja. Dan peserta didiknya hanya perempuan saja. Jumlah peserta didiknya lumayan banyak yaitu sekitar 50 orang. Dan setelah melakukan pemanasan, maka dilanjutkan dengan latihan menarinya.










2.     Tempat Latihan Menari
Setalah melakukan pemanasan, mereka melanjutkan untuk melakukan latihan menari. Tempat untuk melakukan pemanasan berbeda dengan tempat untuk melakukan latihan menari. Tempat pemanasan bersebelahan dengan tempat latihan menari sehingga setelah melakukan pemanasan, mereka harus berpindah tempat. Tempat untuk melakukan pemanasan bangunannya terbuka, sedangkan tempat untuk menari bangunannya tertutup. Saat berlatih menari mereka berbaris dan mengikuti gerakan yg dicontohkan oleh pelatihnya, jika peserta didik melakukan kesalahan maka pelatih akan mengajarinya. Mereka melakukan latihan menari dengan mengikuti irama musik yg telah diputar dan mereka juga harus konsentrasi mendengarkan irama musiknya agar tariannya sesuai dengan gerakan yg dilakukannya.
    3.     Tempat Untuk Seni Musik Tradisional
 Tempat ini digunakan untuk mengembangkan bakat anak-anak dibidang seni music tradisional, khususnya dalam memainkan music tradisional gamelan. Yg dimana bagian-bagian alat yg dimainkan yaitu:
·        Gong, yg dimainkan dengan cara dipukul, yg alat pemukulnya yaitu dinamakan “kempul”. Alat ini dimainkan oleh satu orang.
·        Barangan, yg dimainkan dengan cara dipukul, yg dimana bentuk alatnya sama dengan gong tetapi ukutannya jauh lebih kecil dari gong. Alat ini dimainkan oleh 4 orang.
·        Petuk, dimainkan dengan cara dipukul, bentuknya sama dengan gong tetapi barangan lebih kecil dari gong, alat ini dimainkan oleh 1 orang.
·        Saron(gondoran), cara bermainnya sama dengan alat-alat yg lainnya, tetapi berbentuk seperti palu dan alat pumukulnya dinamakan cungklik. Alat ini terdiri dari 10 batang  perunggu, yg dimana batangan-batangan tersebut dipukul sesuai irama sehingga menghasilkan suara yang indah. Alat ini dimainkan oleh 4 orang.
·        Kendang, dimainkan dengan menggunakan tangan dan pemukul yg terbuat dari kayu. Kendang ini terbuat dari kayu dan kulit sapi yg telah dikeringkan. Alat ini dimainkan oleh 2 orang.
Itulah yg merupakan bagian dari alat gamelan yg dimainkan. Peserta didiknya dilatih bagaimana cara memainkan alat music gamelan tersebut agar sesuai dengan alunan musiknya yg telah diajarkan secara turun-temurun. Peserta didiknya harus menghafal dan mengingat alunan music yg telah diajarkan, dan disini juga dibutuhkan kekompakan dalam memainkan alat-alat musiknya. Peserta didik yg memainkan alat music ini sekitar 10 orang, dan dimana peserta didiknya adalah anak-anak saja.
4.     Wisma 1
Wisma 1 adalah tempat yg digunakan untuk mendaftarkan peserta didik untuk olah seni. Di tempat ini ada beberapa orang yg bertugas dalam hal mencatat peserta didik yg baru yg akan masuk. Tetapi di temtat ini hanya digunakan sementara karna mereka dapat berpindah-pindah tempat.








5.     Tempat Seni Lukis
Tempat ini merupakan tempat dimana para peserta didik diajarkan untuk melukis yg pada umumnya telah memiliki bakat sejak anak-anak. Karna bakat itulah, mereka akan lebih cepat pandai dalam melukis. Mereka diaarkan di tempat yg terbuka seperti berugak. Ini bertujuan agar mereka bisa menuangkan apa telah mereka pandang/ Dilihat di sekitarnya ke dalam lukisannya.   Dan biasanya cara melukis seperti ini disebut dengan melukis secara “expresi” artinya melukis secara langsung apa yg telah dilihat saat itu. peserta didiknya tidak langsung diajarkan untuk melukis, tetapi mereka diajarkan menggambar dengan menggunakan pensil. Para peserta didik diharapkan selalu santai(enjoy)/ menikmati sehingga dapat menciptakan ide-ide yg bagus dan menghasilkan gambaar yg bagus/lukisan yg indah. Peserta didik seni lukis ini hanya anak-anak saja dan rata-rata umurnya dibawah 8 tahun kebawah, tetapi walaupun mereka masih anak-anak, rata-rata mereka dapat menghasilkan gambar yg lumayan bagus. Jumlah peserta didik seni lukis ini diikuti kurang lebih 12 orang.
    6.     Tempat Pementasan Seni
Di tempat ini dilakukan kegiatan pementasan seni. Dan tepat pada waktu kami datang, ada pementasan dialog tentang seni dalam memainkan biola. Dalam pementasan seni tersebut, siapa saja diperbolehkan untuk menonton, dan di tempat tersebut akan didatangi oleh bintang tamu dari bandung. Oleh karna itu terutama para penonton dapat menambah wawasan dalam bidang seni, khususnya tentang biola.
7.     Tempat Olah Vokal
Disini merupakan tempat mengembangkan bakat menyanyi. Disini kita akan diajarkan bagaimana cara bernyanyi yg benar dan tepat sehingga kita dapat mengeluarkan suara yg merdu sesuai dengan irama music yg ada. Saat mereka bernyanyi divariasikan dengan melakukan gerakan yg sederhana, itu bertujuan agar mereka tidak terlihat kaku saat bernyanyi dan dapat menikmati lagu yg dinyanyikan. Mereka bernyanyi diiringi dengan alunan alat music yg berupa keyboard. Lagu-lagu yg dinyanyikan rata-rata hanya lagu wajib nasional. Para peserta didiiknya dilatih sebaik mungkin oleh pelatihnya, yg dimana suara pelatih itu sangat bagus, yg jika didengarkan dapat membuat hati kita tersentuh. Peserta didik yg mengikuti olah vocal ini sekitar 8 orang dan kebanyakan peserta didiknya adalah anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar